Indonesia
adalah salah satu negara yang memiliki penulis buku yang sudah terkenal hingga
mancanegara. Sebut saja Andrea Hirata yang hingga saat ini bukunya sudah diterjemahkan
ke bahasa inggris, dan banyak mendapat penghargaan baik dalam dan luar negeri.
Selain penulis buku yang sudah sampai mancanegara, penulis yang bukunya
mencapai angka penjualan yang fantastis pun banyak di Indonesia. Setiap
bulannya, ada saja buku baru yang terus diterbitkan.
Menurut
Direktur Eksekutif Kompas Gramedia, tahun 2011 tercatat di Indonesia produksi
buku berjumlah 20.000 buku, tetapi jika dirata-rata satu buku dibaca oleh 8.000
penduduk Indonesia. Data ini dituliskan dalam salah satu website berita.
Melihat perbandingan yang sangat jauh, bisa disimpulkan bahwa ada permasalahan
yang terjadi di Indonesia dalam hal buku dan minat membaca.
Untuk
meningkatkan minat membaca dan perhatian terhadapa pentingnya buku, maka
diresmikan lah Hari Buku Nasional yang jatuh pada tanggal 17 Mei. “Bangsa Indonesia sampai saat ini masih
dihadang oleh dua pilihan, antara mempertahankan tradisi (lisan) dengan
menjawab tuntutan informasi, yang berarti harus banyak membaca. Pergumulan yang
terjadi sejak 32 tahun lalu itu bisa dikatakan sampai sekarang belum juga
selesai, sehingga kebiasaan kita masih didominasi tradisi percakapan panjang
dan sedikit membaca.” Begitulah kira-kira pesan Menteri Pendidikan Nasional
Abdul Malik Fadjar saat itu mencanangkan tanggal 17 Mei sebagai Hari Buku
Nasional pada tahun 2002 yang dikutip dari kompas.com.
Dalam
rangka Hari Buku Nasional ini banyak hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan
minat baca. Buku dan membaca, hal sederhana tetapi manfaat terkandung
didalamnya sangat banyak. Dengan membaca buku, kita bisa mendapatkan banyak
informasi yang sebelumnya belum kita ketahui. Dengan membaca buku, kita bisa
belajar banyak hal.
Manfaat-manfaat
ini lah yang harus dijelaskan dan ditanamkan kepada orang-orang, terutama usia
dini. Sejak usia dini, anak harus ditanamkan budaya membaca. Hal ini bisa
dimulai dengan memberikan buku-buku cerita bergambar yang mendidik kepada
anak-anak yang bahkan belum bisa membaca.
Dengan
gambar yang menarik dan berwarna, hal ini akan membuat anak yang belum bisa
membaca menjadi penasaran dan ingin melihat. Semakin bertambah usia, buku yang
diberikan semakin bervariasi dan tentu muatan pendidikan jangan dikesampingkan.
Permasalahan
tidak hanya minat baca yang kurang, tetapi kemajuan zaman yang membuat segala
macam informasi dapat diakses dengan mudah lewat internet. Hal ini yang sering
dilakukan terutama kaum muda. Dengan mudahnya mengakses informasi lewat
internet tidak berarti membuat kaum muda malas membuka buku. Oleh karena itu,
mulai sedari sekarang. Baca buku dan perluas ilmu sebanyak-banyaknya.
Artikel dibuat dalam rangka memperingati Hari Buku Nasional 17 Mei
Komentar
Posting Komentar