Langsung ke konten utama

Antrian Pelamar Kerja Memenuhi Sabuga

Bandung, – ITB Career Center kembali mengadakan ITB Integrated Career Day (15/10). Acara berlangsung 14-16 Oktober 2011, bertempat di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Bandung. ITB Integrated Career Day diadakan setiap tahun, dengan tujuan menyambut para wisudawan ITB yang masih belum memiliki pekerjaan.

“Acara tahunan ini diselenggarakan sudah tiga belas kali. Tahun ini diadakan dua kali, April dan Oktober. Tetapi hampir tiap tahunnya diadakan bulan Oktober, karena bulan ini selalu paling banyak wisudawan, seperti sekarang sekitar 2200 orang.” kata Bambang, ketua panitia sekaligus Direktur ITB Career Center.

“Setiap tahun nya, peminat acara ini semakin banyak. Baik dari perusahaan maupun mahasiswa yang mencari kerja. Oktober tahun lalu, peserta mencapai 16 ribu orang. Tahun ini belum dijumlah secara total, tetapi jika diamati, peserta semakin banyak. Apa lagi dengan stand perusahaan yang semakin banyak pula.” Ujar Bambang.

Sekitar 60 stand perusahan menawarkan lowongan pekerjaan, 70% diantaranya merupakan perusahaan multi-nasional. Perusahaan-perusahaan ini tidak hanya mencari lulusan ITB, tetapi lulusan perguruan tinggi ternama lainnya. Seperti yang dilakukan oleh PT. Pertamina Tongkang. “ Pertamina tetap mengutamakan mencari lulusan universitas ternama. Dari PTS minimal IPK 3,00 dan dari PTN minimal IPK 2,50” ujar Nofrianto, Manager Human Resource Strategic PT. Pertamina Tongkang.

Peminat bisa masuk dengan membayar tiket masuk 15 ribu rupiah, dan gratis untuk mahasiswa atau alumni ITB. Selvi (23) yang baru lulus dari Politeknik Perdana Mandiri, datang ke Sabuga ini dengan tujuan mencari pekerjaan dengan sasaran perusahaan perbankan. “Saya datang kesini karena ingin memasukkan CV ke beberapa bank yang membuka stand di acara ini. Dan berharap bisa diterima di salah satu bank tersebut.” (***)


Agnes Savithri

2011

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saham Ini Kadang-kadang Tak Ada Logika

"Kalau beli saham ini bakal untung enggak, Kak?" Kira-kira begitulah bunyi pertanyaan yang saya terima dari si bungsu. Ternyata 'demam' main saham sudah menulari adik saya. Gemas dengan pertanyaannya, saya hanya asal merespons. "Kalau saya tau saham apa saja yang bakal cuan, ya saya lagi kipas-kipas pake uang kali sekarang, enggak usah kerja." Rasa gemas yang sama juga saya rasakan ketika membaca berita dan media sosial soal tingkah laku para investor baru. Para investor yang sedang 'panas-panasnya' berburu cuan di pasar modal. Dari yang pakai uang pinjaman, sampai uang arisan orang lain untuk membeli saham. Cuplikan gambar berisi keluhan mereka tersebar di media sosial baik Twitter maupun Instagram. Walau tak diketahui jelas nama asli sang investor. Salah satu nasabah mengaku berutang lewat 10 aplikasi pinjaman online (pinjol) senilai Rp170 juta guna modal investasi saham. Semua uangnya ia taruh di salah satu saham perusahaan pelat merah. "Saya...

Crayon’ Craft & co : Bisnis yang Memberikan Nilai Lebih

Bermula dari toko kecil di sebuah mal di Bandung pada tahun 1995, hingga saat ini Crayon’s Craft & co sudah berkembang pesat dan berpindah menjadi toko sendiri di Jalan Aceh no 15. Dahulu Crayon’s hanya sebuah toko yang menjual aksesoris, tas dan lain-lainnya, tetapi saat ini Crayon’s lebiih fokus kepada perlengkapan dan peralatan kerajinan tangan, selain membeli bahan-bahan, juga bisa kursus berbagai kerajinan tangan. Crayon’s Craft & co dimiliki oleh seorang wanita bernama Yoyong, ia yang mendirikan Crayon’s dari sebuah toko kecil hingga besar dan dapat banyak mendapat penghargaan seperti sekarang. Yoyong sendiri pernah mendapatkan piagam MURI sebagai pemrakarsa dan pembuat miniatur tempat penjualan makanan khas Indonesia terbanyak (40buah). Apa yang dimaksud dari miniatur tempat penjualan makanan? Crayon’s Craft & Co ini membuat miniatur-miniatur gerobak penjual makanan, toko-toko, warung dan lain sebagainya. Dan isi dari miniatur itu sendiri terbuat dari clay, dan dibua...

Pendidikan Jurnalisme

Jurnalistik sudah ada sejak dahulu, dan saat ini mengalami berkembangan dan pertumbuhan yang pesat. Hal ini tidak terlepas dari perkembangan media. Dimulai dari munculnya koran, terus berkembang menjadi radio, televisi, dan yang terakhir adalah internet ( on-line ). Jurnalistik dan media memiliki hubungan yang tidak bisa dipisahkan. Untuk menghasilkan produk jurnalistik yang berkualitas dan pantas untuk dinikmati oleh masyarakat melalui media, dibutuhkan sumber daya manusia yang kompeten dalam bidang ini. Sumber daya manusia yang mendapatkan bekal dari pendidikan jurnalisme. Tetapi pertanyaan adalah: Seberapa penting Pendidikan Jurnalisme sehingga harus mendapat perhatian? Bagaimana Pendidikan Jurnalisme yang ideal untuk Indonesia? Jurnalistik adalah kebutuhan. Masyarakat setiap hari pasti menikmati hasil dari produk jurnalistik, entah itu koran, siaran di radio, ataupun tayangan di televisi. Harus ada standar sehingga pendidikan tersebut bisa berjalan dengan selaras dan menghas...